Kamis, 10 Maret 2011

gelang cantik

Gelang alklirik magnet, cocok untuk segala suasana
Eceran @ Rp. 15.000 /Reseler : Call

bross pemanis jilbab 2

Eceran @ Rp.15.000 / Reseller : Call
Eceran @ Rp.5000 / Reseller : Call
Eceran @ Rp.10.000 / Reseller : Call
Eceran @ Rp.8000 / Reseller : Call

Rabu, 09 Maret 2011

bross pemanis jilbab

Bross murah pemanis jilbab

Eceran : @ Rp. 10.000 /Reseller :Call
Eceran : @ Rp. 10.000/ Reseller : Call
Eceran : @ Rp. 15.000 / Reseller : Call
Eceran : @ Rp. 10.000 / Reseller : Call

Merawat Jilbab/Kerudung

        Pada saat ini kerudung sudah merupakan bagian dari gaya busana wanita di insonesia, kalo bolah dikatakan hampir semua wanita di indonesia memiliki kerudung terutama yang muslim, tapi mungkin masih banyak yang belum tahu cara merawat kerudung / jilbab agar awet selalu, berikut ini sedikita tips cara merawat kerudung :

1 Bahan Paris
Cara Perawatan :
  • Direndam dengan air bersih yang telah dicampur dengan shampoo secukupnya selama 15 menit. Dikucek sebentar , lalu dibilas dengan air bersih dan diperas jangan terlalu keras,
  • bila perlu tambahkan pewangi.
  • Keringkan jangan dibawah sinar matahari, cukup di angin-angin kan saja.
  • Setelah kering, disetrika dengan suhu yang sedang lalu digantung atau dilipat.
Tips Perawatan :
  • Saat merendam diusahakan tidak bercampur dengan pakaian berwarna lain.
  • Jangan disikat saat dicuci supaya tidak cepat berbulu.
  • Segera dicuci dengan direndam terlebih dahulu ketika kerudung terkena noda   
2. Bahan Kaos 
Cara Perawatan :
  • Direndam dengan air bersih yang telah dicampur dengan detergen secukupnya selama 15 menit. Dikucek sebentar , lalu dibilas dengan air bersih dan diperas, bila perlu tambahkan pewangi.
  • Keringkan dibawah sinar matahari.
  • Setelah kering, disetrika lalu digantung atau dilipat.
Tips Perawatan :
  • Saat merendam diusahakan tidak bercampur dengan pakaian berwarna lain.
  • Jangan disikat saat dicuci supaya tidak cepat berbulu.
  • Segera dicuci dengan direndam terlebih dahulu ketika kerudung terkena noda.
  • Setrika dengan intensitas tidak terlalu panas.
  • Untuk bagian bordirannya, ketika disetrika jangan terlalu lama, karena akan cepat memudarkan warnanya & mengkilat
3. Bahan Polyester  Cara Perawatan :
  • Direndam dalam air bersih yang telah dicampur dengan detergen selama 15 menit.
  • Dikucek, dibilas dengan air bersih dan diperas jangan terlalu keras. Bila perlu tambahkan pewangi.
  • Dikeringkan dibawah sinar matahari.
  • Setelah cukup kering, disetrika, dan digantung.
Tips Perawatan :
  • Detergen yang digunakan jangan tidak terlalu banyak.
  • Dikeringkan dengan sinar matahari yang cukup sampai kerudung cukup kering,
  • Tidak disikat, terutama untuk tepian bordirannya,(untuk mengawetkan bordirannya).
3.Bahan Sifon 

Cara Perawatan :
  • Direndam dengan air bersih / shampoo yang sudah dicampur dengan detergen selama 15 menit.
  • Dikucek dengan tidak terlalu kuat (Terutama sifon).
  • Dibilas dengan air bersih, bila perlu tambahkan pewangi.
  • Setelah cukup kering disetrika dan digantung.
  • Siap Pakai
Tips Perawatan :

  • Segera dicuci saat terkena noda.
  • Saat direndam jangan dicampur dengan bahan lain.
  • Bila memakai detergen tidak terlalu banyak.
  • Saat disetrika denagan intensitas tidak terlalu panas.
  • Disetrika dengan intensitas tidak terlalu panas (menghindarkan terbakarnya kain)
catatan khusus :
1.Jangan Pernah mencuci kerudung / jilbab dengan mesin cuci karena akan merusak serat kain.
2. Untuk kerudung yang terkena lemak, biasanya keringat kita mengandung lemak dan memberikan noda lemak pada kerudung, bisa dihilangkan dengan bedak Tabur bayi pada bagian yang terkena lemak / minyaknya, sampai butiran-butiran bedak mengikat lemak, biarkan selama 24 jam, baru kemudian direndam.

Jilbab Lukis Murah


Kerudung Paris Lukis Aneka warna murah, 
eceran @ Rp. 30.000
pembelian >5 @ Rp. 27.000





Wanita dan Jilbab

Wanita dan Jilbab. Ada satu peribahasa pendek, sederhana, tetapi dalam artinya, yang berbunyi sebagai berikut: “Tak Kenal Maka Tak Sayang” Sesuai dengan peribahasa diatas, ada satu perintah Allah yang penting yang hampir tak dikenal atau dianggap enteng oleh umat Islam, yaitu keharusan wanita memakai kerudung kepala.
Keharusan kaum wanita memakai kerudung kepala tertera dalam surat An Nur ayat 31 yang cukup panjang, yang penulis kutip satu baris saja, yang berbunyi sebagai berikut. : “Katakanlah kepada wanita yang beriman… … … . . Dan hendaklah mereka menutupkan kerudung kepalanya sampai kedadanya”… … . .
Dan seperti yang tercantum dalam surat Al Ahzab ayat 59 yang artinya sebagai berikut. : “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isteri engkau, anak-anak perempuan engkau dan isteri-isteri orang mu’min, supaya mereka menutup kepala dan badan mereka dengan jilbabnya supaya mereka dapat dikenal orang, maka tentulah mereka tidak diganggu (disakiti) oleh laki-laki yang jahat. Allah pengampun lagi pengasih”.
Perintah Allah diatas adalah jelas dan tegas yang wajib hukumnya bagi kaum wanita sebagaimana dinyatakan Allah pada pembukaan surat An Nur yaitu : “Inilah satu surah yang Kami turunkan kepada rasul dan Kami wajibkan menjalankan hukum-hukum syariat yang tersebut didalamnya. Dan Kami turunkan pula didalamnya keterangan-keterangan yang jelas, semoga kamu dapat mengingatnya”.
Dari bunyi ayat diatas jelaslah wanita yang tidak memakai kerudung telah melakukan dosa yang besar karena ingkar kepada hukum syariat Islam yang diwajibkan oleh Allah.
Perintah Allah diatas ditegaskan lagi oleh Nabi Muhammad S.A.W. dalam hadist beliau yang artinya : “Wahai Asma! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah cukup umur, tidak boleh dilihat seluruh anggota tubuhnya, kecuali ini dan ini, sambil rasulullah menunjuk muka dan kedua tapak tangannya”.
Sekarang kalau kita keliling diseluruh Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei, sedikit sekali kaum wanita Islam yang memakai kerudung kepala, umumnya hanya anak-anak gadis pesantren. Jumlah kaum wanita yang memakai kerudung kepala bisa dihitung dengan jari, tidak ada artinya dari jumlah penduduk Islam yang lebih kurang 180 juta.
Kalau begitu gambarannya, banyak sekali kaum wanita yang masuk neraka, cocok sekali dengan bunyi hadits dibawah ini, yang artinya sebagai berikut. : “Saya berdiri dimuka pintu soranga, tiba-tiba umumnya yang masuk ke soranga orang-orang miskin, sedangkan orang yang kaya-kaya masih tertahan, hanya saja bahagian mereka telah diperintahkan masuk neraka, dan aku berdiri di pintu neraka maka kebanyakan yang masuk neraka wanita.
Banyak kaum wanita yang masuk neraka, semata-mata karena didalam hidupnya tak mau memakai kerudung kepala atau Jilbab, didalam neraka akan mendapat siksaan yang berat sekali sebagai mana diceritakan Nabi Muhammad dalam hadits beliau yang artinya sebagai berikut. ; “Wanita yang akan digantung dengan rambutnya, sampai mendidih otak dikepalanya didalam neraka, ialah wanita-wanita yang memperlihatkan rambutnya kepada laki-laki yang bukan muhrimnya” Hadits diatas adalah bahagian akhir dari hadits nabi Muhammad yang cukup panjang, yang menceritakan berbagai macam siksa neraka yang diperlihatkan Allah waktu beliau pergi mikraj. Waktu beliau menceritakan nasib kaum wanita yang berat siksanya didalam neraka karena tak mau memakai kerudung kepala atau jilbab didalam hidupnya, beliau meneteskan air mata.
Begitulah Nabi Muhammad S.A.W. menangisi nasib kaum wanita dari ummatnya nanti di akherat, tetapi sekarang kalau kaum wanita Islam disuruh memakai kerudung kepala, banyak alasannya ada yang mengatakan fanatika agama, sudah kuno tidak cocok dengan zaman, panas dan lain sebagainya. Sikap kaum wanita di zaman sekarang sungguh bertolak belakang dengan sikap kaum wanita di zaman dahulu diwaktu ayat kerudung kepala itu turun, sebagaimana diceritakan oleh Aisyah, istri Nabi Muhammad S.A.W. berikut ini : “telah berkata Aisyah : Mudah-mudahan Allah memberi rahmat atas perempuan-perempuan Muhajirat yang dahulu. Diwaktu Allah menurunkan ayat kerudung itu, mereka koyak kain-kain berlukis mereka yang belum dijahit, lalu mreka jadikan kerudung”.
Sikap wanita Islam di Medinah pada waktu turunnya ayat kerudung itu, betul-betul cocok dengan seorang pribadi beriman, sebagai yang digambarkan Allah didalam Al Qur’an, yaitu jika mereka mendengar ayat-ayat Allah dibacakan, mereka lalu berkata :”Kami mendengar dan kami patuh”.
Tetapi sekarang sikap sebagian wanita Islam, jika dibacakan ayat mengenai keharusan memamakai Jilbab, mereka berkata :”Kami mendengar tetapi kami ingkar. ” Kalau begitu sikap kaum wanita Islam terhadap ayat Jilbab ini, betul tidak cocok dengan pengakuannya kepada Allah didalam shalat yang berbunyi sebagai berikut:
“La syarikallahu wabidzalika ummirtu wa anna minal muslimin. ” Yang artinya “Tiada syarikat bagi Engkau dan aku mengaku seorang muslimah”
Seorang wanita yang mengaku dirinya seorang muslimah, yaitu tunduk dan patuh kepada seluruh perintah Allah, harus berpakaian muslimah didalam hidupnya, yaitu terdiri dari jilbab dan pakaian yang menutup seluruh anggota tubuhnya, berlengan panjang sampai pergelangan tangannya dan memakai rok yang menutup sampai mata kakinya. Kalau mereka tidak berpakaian seperti diatas, mereka bukan disebut wanita muslimah. Jadi pengakuannya didalam shalat yang berbunyi :”Aku mengaku seorang muslimah” adalah kosong, dusta kepada Allah.
Seseorang yang bersumpah palsu saja dimuka pengadilan adalah berat hukumannya, apalagi seseorang yang berjanji palsu dihadapan Allah, tentu berat hukumannya didalam neraka, yaitu sampai digantung dengan rambutnya hingga mendidih otaknya.
Kaum wanita menyangka bahwa tidak memakai jilbab adalah dosa kecil yang tertutup dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan. Ini adalah cara berpikir yang salah harus diluruskan. Kaum wanita yang tak memakai jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah, tetapi telah hapus seluruh pahala amal ibadahnya sebagai bunyi surat Al Maidah ayat 5 baris terakhir yang artinya :”… . . Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan diakhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.

dikutip dari, www.ibukitakartini com